Jumat, 27 Mei 2011

kisah prajurit tni ad

PESAN DAN KESAN PANGDAM XVII/CENDERAWASIH MAYJEN TNI A.Y. NASUTION DIAKHIR MASA TUGASNYA : TIDAK MENGGUNAKAN SENJATA, TAPI DENGAN HATI DAN PIKIRAN

Sesuai rencana, Senin (18/1) di lapangan Makodam XVII/Cenderawasih dilaksanakan upacara serah terima jabatan Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, dari Mayjen TNI A.Y. Nasution kepada Mayjen TNI Hotma Marbun.
  
Apa kesan dan pesan Mayjen TNI A.Y Nasution di akhir masa tugasnya ini? Tidak terasa, sudah 1,5 tahun bertugas dan memimpin Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih di Papua. Segelintir permasalahan-permasalahan yang muncul sudah berhasil dihadapi dengan baik. Bahkan jenderal bintang dua ini mengaku memiliki kesan tersendiri selama bertugas di Papua. Saat ditemui di sela-sela mengikuti geladi upacara serah terima di lapangan Makodam XVII/Cenderawasih, Sabtu (16/1), Mayjen TNI A.Y. Nasution saat memperlihatkan semua persiapan-persiapan yang akan dilakukan. Ketika melihat ada yang belum berjalan dengan baik, ia sesekali memerintahkan agar geladi itu supaya diulangi.

Kepada Cenderawasih Pos, Mayjen TNI A.Y Nasution mengakui, Selama dirinya bertugas di Papua sudah pasti memiliki kesan yang berarti. Menurutnya, daerah Papua mempunyai segelumit masalah yang memang membutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik antar semua pihak, baik itu pihak keamanan termasuk Polri, pemerintah daerah, unsur Muspida, tokoh gereja, agama, masyarakat, adat, pemuda dan perempuan.

”Dengan tingkat koordinasi dan kerjasama yang baik dan tepat antar semua stakeholder (pemangku kepentingan) maka semua persoalan-persoalan yang ada dan menurut kita sulit  akan terselesaikan dengan baik pula. Jadi intinya adalah permasalahan di sini tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut tanpa adanya koordinasi dan kerjasama dalam setiap menyelesaikan persoalan. Itu sangat penting”, ungkap Mayjen TNI Nasution.

Langkah-langkah yang dilakukan, lanjutnya, selama ini tingkat koordinasi dan kerjasama sudah berjalan dengan baik, bahkan koordinasi dirinya selama menjabat sebagai Pangdam dengan pemerintah daerah sudah baik. Kemudian persoalan-persoalan yang muncul juga sudah terselesaikan dengan baik pula. Kepada pemerintah daerah, Mayjen TNI A.Y. Nasution berpesan agar bisa melakukan pembangunan dengan baik, supaya pembangunan itu benar-benar terwujudkan.

Kemudian harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat. “Peningkatan kesejahteraan masyarakat ini sangatlah penting, sehingga kalau ini terwujud dengan optimis pula akan terkait dengan keamanan. Dalam arti begitu kesejahteraan masyarakat itu akan meningkat dengan baik maka keamanan juga akan semakin meningkat baik dan itu memang sudah pasti terjadi”, katanya.

Secara khusus, Mayjen TNI A.Y. Nasution berpesan kepada Gubernur Provinsi Papua supaya bisa benar-benar terkonsentrasi tentang bagaimana peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik itu dari segi perumahannya, kesehatan maupun pendidikan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya lagi adalah infrasrtuktur yang ada bisa lebih dipercepat, karena akan mendorong perekonomian yang baik, dimana nantinya akan bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Ya dengan semua ini terwujud nyatakan, maka secara otomatis masyarakat akan bangga dan senang, sebab kesejahteraan mereka ternyata sudah diperhatikan dan diwujudkan oleh pemerintah sehingga bermuara kepada keamanan yang baik”, ujarnya.

Selain kepada Gubernur, Mayjen TNI A.Y. Nasution juga berpesan kepada Pangdam baru yang nantinya menjabat di Makodam XVII/Cenderawasih  bahwa kehadiran TNI di Papua adalah sebagai Ksatria Pelindung Rakyat. “Artinya, tugas-tugas kita sebenarnya adalah tugas yang bisa dilakukan dengan baik kalau ada kebersamaan dengan rakyat, bahkan kalau ada kesatuan dan kebersamaan dengan rakyat dan Polri, maka tidak akan ada kekuatan lain yang bisa merusak dan mengganggu”, tegasnya.

“Tidak ada kekuatan lain yang bisa merusak dan mengganggu kedaulatan NKRI di Papua selain kebersamaan dan kesatuan dengan rakyat. Oleh karena itu, kita harus menjaga dan bagaimana menjalankan 8 wajib TNI kemudian diterapkan dengan benar-benar oleh semua prajurit serta tak kalah pentingnya juga adalah semua prajurit harus mencintai dan melindungi rakyat, maka sebaliknya rakyat akan mencintai dan melindungi TNI”, tandasnya.

Diungkapkan, TNI dalam satuan teritorialnya sebenarnya tidak menggunakan senjata di dalam menyelesaikan semua masalahnya, tapi menggunakan sasarannya yaitu hati dan pikiran masyarakat. “sehingga kalau hati dan pikiran masyarakat sudah kita kuasai,maka tidak perlu lagi menggunakan senjata tapi bagaimana lebih kepada pendekatan dan kebersamaan, kemudian simpatik serta komunikasi yang baik maka itu adalah intinya”, ucap Mayjen TNI A.Y. Nasution. “Tapi  kalau kita silaturahminya dengan tidak baik, maka tidak akan tercapai penguasaan hati dan pikiran masyarakat tadi, dan itu terhadap semua komponen bahkan tidak bisa kita pandang semua sebagai musuh. Semua yang ada di Papua ini adalah anak-anak bangsa yang bertanggungjawab untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencapai tujuan yang kita inginkan bersama”, sambungnya.

Selain itu, Mayjen TNI A.Y. Nasution juga berpesan supaya meneruskan apa yang telah dirintis selama ini. “Kemudian memperbaiki citra TNI masa lalu tentang bagaimana kondisi dan pandangan masyarakat terhadap TNI, itu yang harus mulai kita rubah”, pesannya. Tampilan TNI yang dulu, sekarang ini sudah berubah, tapi masyarakat tidak begitu saja melihat perubahan itu. “Maka kita harus tunjukkan dan bersabar karena membutuhkan waktu untuk merubah pikiran masyarakat memandang TNI, bahkan harus ada langkah-langkah simpatik yang kita ambil kemudian, harus ada pendekatan-pendekata yang baik sebagai terobosan baik untuk bagaimana merubah pandangan itu sebab masyarakat mempunyai hak untuk memandang TNI sebagai apa, namun kita harus berbuat dan melakukan yang terbaik yang bisa melihat mereka”, pungkasnya. (Sumber : Cenderawasih Pos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar